Pemberdayaan perempuan memiliki
bidang garapan yang luas. Salah satu bidang yang menarik untuk dibahas adalah
pemberdayaan ekonomi bagi perempuan. Sebenarnya, banyak fakta yang menunjukkan
bahwa dalam pembangunan, perempuan seringkali menjadi pihak tertinggal.
Padahal, terdapat dua indikator keberhasilan pembangunan. Yang pertama, akses
dan kontrol akan pembangunan bisa dilakukan atau didapatkan perempuan dan
laki-laki. Yang kedua, hasil pembangunan bisa diterima oleh perempuan dan
laki-laki secara adil, proporsional, dan berkelanjutan, baik di areal publik
atau domestik.
Keberdayaan perempuan di bidang
ekonomi adalah salah satu indikator meningkatnya kesejahteraan. Saat perempuan
menjadi kaum terdidik, mempunyai hak-hak kepemilikan, dan bebas untuk bekerja
di luar rumah serta mempunyai pendapatan mandiri, inilah tanda kesejahteraan
rumah tangga meningkat. Lebih dari seabad lalu telah dikemukakan Kartini, bahwa
tiap perempuan mesti memiliki kemandirian secara ekonomi, agar dirinya punya
kuasa dan posisi dalam hubungan domestik, keluarga, dan lingkungan sosial.
Mengapa penguatan dan optimalisasi perempuan
secara berkesinambungan dalam kehidupan ekonomi merupakan hal yang sangat
penting? Kita bisa melihat fakta dan data bahwa perempuan sangat sering menjadi
pihak yang lemah, kalah, dan termarginalkan terutama di bidang ekonomi.
Kualitas penduduk perempuan yang kurang menggembirakan merupakan akibat dari
pendekatan pembangunan yang belum mengindahkan kesetaraan dan keadilan gender.
Ini semua berawal dari diskriminasi terhadap perempuan yang menyebabkan perempuan
tidak memiliki akses, kesempatan, dan kontrol atas pembangunan, serta tidak
memperoleh manfaat dari pembangunan yang adil dan setara dengan laki-laki.
Hal ini tentunya akan menyebabkan
dampak dan akibat baik bagi perempuan itu sendiri maupun bagi lingkungan
keluarga dan sekitarnya. Kemiskinan ekonomi perempuan menjadi salah satu akar
utama terjadinya kekerasan. Kesimpulan semacam ini pernah dinyatakan pelapor
khusus PBB Radhika Coomaraswamy.
A. TUJUAN
Kegiatan pemberdayaan perempuan di
bidang ekonomi yang dilakukan oleh SubBidang Pemberdayaan Perempuan, BPMPKB
Kabupaten Pekalongan, berupa pelatihan sekaligus pemberian bantuan dalam rangka peningkatan kapasitas dan
kualitas perempuan di bidang ekonomi. Dalam melaksanakan program ini, SubBidang
Pemberdayaan Perempuan, BPMPKB Kabupaten Pekalongan menekankan pada 5 aspek,
yaitu:
1.
Pengembangan
Kapasitas dan Karakter.
Dalam program ini dilakukan kegiatan-kegiatan pelatihan
wirausaha secara komprehensif, mulai dari motivasi berusaha, manajemen usaha,
dan hal lainnya seputar kewirausahaan untuk perempuan.
2.
Konsultasi
dan Pendampingan.
Setelah face pelatihan, para perempuan kemudian
mendapatkan konsultasi dan pendampingan usaha untuk bisa menguatkan dan meng-upgrade
kapasitas serta kualitas usahanya di masa depan.
3.
Organisasi
Sebagai individu ataupun kelompok usaha, perempuan sangat membutuhkan penguatan di bidang organisasi bisnisnya. Di tahapan ini diharapkan para perempuan yang berwirausaha mampu menjalankan bisnisnya dengan aturan yang berlaku dan memiliki visi yang jelas.
Sebagai individu ataupun kelompok usaha, perempuan sangat membutuhkan penguatan di bidang organisasi bisnisnya. Di tahapan ini diharapkan para perempuan yang berwirausaha mampu menjalankan bisnisnya dengan aturan yang berlaku dan memiliki visi yang jelas.
4.
Pasar
perempuan mendapatkan pengetahuan mengenai upaya membuka dan membangun pasar untuk produk-produk yang telah dimiliki.
perempuan mendapatkan pengetahuan mengenai upaya membuka dan membangun pasar untuk produk-produk yang telah dimiliki.
5.
Jejaring
Diharapkan perempuan dan kelompok usaha perempuan mampu menemukan, membuat, dan menguatkan jaringan sosial untuk usahanya.
Diharapkan perempuan dan kelompok usaha perempuan mampu menemukan, membuat, dan menguatkan jaringan sosial untuk usahanya.
B. SASARAN
Untuk tahun 2013 ini kami mendapat
anggaran sebesar Rp 65.000.000,- ( Enam
puluh juta rupiah) pada APBDP dengan sasaran sebagai berikut :
No.
|
Kelompok
Usaha/Perempuan di Kecamatan
|
Pelatihan
|
Bantuan
yg diberikan
|
Keterangan
|
1.
|
Kecamatan Wonopringgo
|
Pembuatan Hantaran Lamaran kemanten
|
Ø 20 set bahan praktek
|
Instruktur
dari tenaga terlatih desain,Lembaga Kursus & Pendidikan Luwes AyuSragi
Instruktur
dari tenaga terlatih desain Guru SMK I Kota Pekalongan
|
2.
|
Kecamatan Kedungwuni
|
Pembuatan Hantaran Lamaran kemanten
|
Ø 20 set bahan praktek
|
|
3.
|
Kecamatan Tirto
|
Pembuatan Bunga papan (Florist) dan Bunga Tangan
|
Ø 20 set bahan praktek
|
A. HASIL
YANG DICAPAI
Melalui kegiatan pelatihan
ketrampilan ini dapat menumbuhkan wawasan
dan pengetahuan untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang memadahi sesuai dan
memiliki daya jual yang tinggi. Pemberian bantuan peralatan usaha yang telah
diberikan oleh BPMPKB Kabupaten Pekalongan kepada kelompok , dapat menambah
pendapatan keluarga menuju keluarga sejahtera.
B. PERMASALAHAN
Dalam pelaksanaan kegiatan
ini ada beberapa kendala dan permasalahan yang dihadapi seperti :
- Pengembangan Kapasitas dan Karakter.
Dalam pelatihan wirausaha secara komprehensif, mulai dari
motivasi berusaha, manajemen usaha, dan hal lainnya seputar kewirausahaan untuk
perempuan, mengalami kesulitan dalam mencari nara sumber yang benar-benar
memiliki pengalaman usaha dari kecil dan mau/ada waktu untuk berbagi.
- Konsultasi dan Pendampingan.
Setelah face pelatihan,
telah direncanakan selanjutnya kita akan memberikan konsultasi dan pendampingan
usaha untuk bisa menguatkan dan meng-upgrade kapasitas serta kualitas
usahanya di masa depan. Namun anggaran untuk pendampingan ini belum optimal
tersedia.
- Organisasi
Para peserta masih mengalami kesulitan untuk mengorganisasikan usaha secara kelompok. Mereka belum bisa memanfaatkan jaringan, namun masih menganggap sebagai saingan - Pasar
Pasar bagi produk mereka masih di lingkungan sekitar - Jejaring
Diharapkan perempuan dan kelompok usaha perempuan mampu menemukan, membuat, dan menguatkan jaringan sosial untuk usahanya. Upaya ini mengalami hambatan dalam pengembangan jejaring atau masih adanya keengganan memanfaatkan jaringan yang telah ada.
C. PENUTUP
1. Kesimpulan
Kegiatan pemberdayaan perempuan di
bidang ekonomi yang dilakukan oleh SubBidang Pemberdayaan Perempuan, BPMPKB
Kabupaten Pekalongan, berupa pelatihan sekaligus pemberian bantuan dalam rangka peningkatan kapasitas dan
kualitas perempuan di bidang ekonomi sangat diminati dan bermanfaat bagi
peserta khususnya perempuan usia produktif ibu rumah tangga yang tidak memiliki
pekerjaan. Ketrampilan ini dapat menjadi modal bagi usaha rumahan, dan usaha produktif
di bidang jasa namun perlu binaan lebih lanjut.
2. Saran
Pelatihan Ketrampilan bagi perempuan perlu
banyak dilakukan guna peningkatan peran serta perempuan dalam bidang ekonomi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar