Senin, 27 Januari 2014

BKKBN:Perilaku Pacaran Remaja Memprihatinkan





INILAH.COM, Jakarta- Model pacaran remaja di Indonesia ternyata memang memprihatikan. Hal itu berdasarkan temuan Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) 2012 oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN).

"Hampir 30 persen remaja sudah meraba-raba, dan itu pasti berlanjut. Kualitas pacaran remaja kita mengkhawatirkan," kata Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN, Dr H Soedibyo Alimoeso.

Soedibyo mengatakan itu di sela-sela seminar membahas hasil SKRRI 2012 di Hotel Bidakara, Jakarta Pusat, Kamis (7/11/2013).

Lebih lanjut ia mengatakan, ternyata banyak remaja yang tidak tahu tentang kesehatan reproduksi, namun ada keinginan untuk coba-coba.

Seperti kasus video mesum yang diperagakan siswa-siswi pada SMP negeri di Jakarta. Menurutnya hal itu adalah bentuk aktualisasi diri yang salah. Mempertontonkan aktivitas seksual di depan teman sebaya menurutnya menunjukkan bahwa batas-batas ketabuan mulai hilang.

Melihat kejadian ini, Soedibyo menegaskan, peran orang tua sangat penting.

Orang tua, kata Soedibyo seharusnya mampu menjadi teman diskusi penuh informasi namun menyenangkan. Bukan justru menjadi sosok menakutkan sehingga anak-anak sungkan mendiskusikan kesehatan reproduksi.

Sementara SKRRI 2012 menyimpulkan beberapa temuan terkait perilaku berpacaran remaja yang belum menikah.

1. Sebanyak 29,5% remaja pria dan 6,2% remaja wanita pernah meraba atau merangsang pasangannya.

2. Sebanyak 48,1% remaja laki-laki dan 29,3% remaja wanita pernah berciuman bibir.

3. Sebanyak 79,6% remaja pria dan 71,6% remaja wanita pernah berpegangan tangan dengan pasangannya.

Sementara umur berpacaran untuk pertama kali paling banyak adalah 15-17 tahun, yakni pada 45,3% remaja pria dan 47,0% remaja wanita. Dari seluruh usia yang disurvei yakni 10-24 tahun, cuma 14,8% yang mengaku belum pernah pacaran sama sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar