Rabu, 25 April 2012

Peringatan Hari Kartini ke-133 Kabupaten Pekalongan

  
 Ø  Tema Peringatan Hari  Kartini Ke-133 Tahun 2012 :
“ Dengan Semangat Kartini Kita Galang Bersama Gerakan Penanggulangan HIV – AIDS Bagi  Perempuan dan Anak di Kabupaten Pekalongan”

Ø  Rangkaian Kegiatan :
1.    Upacara Bendera Peringatan Hari Kartini Bersamaan dengan Upacara 17-an dan HUT SATPOL dan LINMAS, Sabtu 21 April 2012 di lapangan Belakang SETDA, pukul 07.00
2.    Seminar Gerakan Penanggulangan HIV- AIDS pada Perempuan dan Anak, Sab tu 21 April 2012 di Aula SETDA lantai I, pukul 09.00 sd. selesai
3.    Bhakti Sosial kepada ODHA(Orang Dengan HIV Aids)
4.    Hiburan Masyarakat dengan Penampilan Musik dan Local Talent di Lapangan Alun-Alun Kajen, Minggu 22 April 2012, pukul : 12.00 s.d 18.00.
5.    Pasar Tiban dan Wisata Kuliner, Minggu 22 April 2012, pukul : 12.00 s.d 18.00.

              Pada Upacara Bendera Memperingati Hari Kartini yang ke 133 kali ini dilaksanakan oleh Pemda Kab. Pekalongan pada Sabtu, 21 April 2012 dengan Pembina Upacara Bupati Pekalongan, yang juga dihadiri oleh Ibu Ketua Tim Penggerak PKK Ibu Arini Antono, juga para ketua Organisasi perempuan lainnya seperti Dharma Wanita, Persit Kartika Candra Kirana, Bhayangkari, Ikatan Keluarga Dewan, Kerta PWRI, Muslimat Nu dan Aisyah. Sementara organisasi lainnya datang terlambat beberapa menit sehingga satpol PP tidak mengijinkan masuk.





Setiap tanggal 21 April bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini. Ikon reformis perempuan yang memiliki nama lengkap Raden Ajeng Kartini. Sosoknya tak hilang dari ingatan sejarah kebangkitan perempuan di Tanah Air, karena telah meletakkan dasar-dasar kesetaraan gender yang progresif.  Sebuah pembelajaran bagi kita semua, “Kartini” seorang anak perempuan Bupati Jepara pada waktu itu, dengan kebangsawanan yang disandangnya dan kekayaan yang dimilikinya, tidak pernah membuatnya menjadi seorang perempuan yang manja, memikirkan diri sendiri atau nyaman dengan kebangsawanannya. Dalam suasana feodal di sekelilingnya, pikiran Kartini sangatlah maju dan progresif. Kartini sudah menegaskan emansipasi menjelang usianya 13 tahun, ketika ia harus meninggalkan bangku sekolah dan memasuki masa pingitan. Dalam suratnya Kartini mengatakan : “ Aku tak ingin menjadikan bangsaku setengah Eropa. atau orang Jawa setengah Eropa , atau Eropa yang di Jawakan. Aku hanya ingin agar ilmu Eropa itu bisa diserap untuk memuliakan diri kita.” Kartini juga meramalkan bahwa kebebasan dan perjuangan perempuan di Jawa untuk lepas dari belenggu adat akan datang pada satu abad ke depan. Melalui suratnya, Kartini juga mendorong dan memberi spirit para perempuan untuk memperjuangkan kebebasannya dari kebodohan, kemiskinan dan ketergantunagn. “ Kebebasan harus direbut” , itu yang diucapkannya.

Ø Di era reformasi ini SEMANGAT KARTINI harus terus menyala guna menyemangati langkah upaya pembangunan di segala bidang dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Termasuk pembangunanyang berkeadilan dan kesetaraan gender yang harus terus kita upayakan melalui perencanaan dan penganggaran yang responsive gender di semua SKPD, melalui analisis setiap kegiatan agar Output dan Outcome yang dihasilkan mengacu pada pencapaian Target Capaian dalam RPJMD.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar