KAJEN – Pelaksanaan Pembukaan TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) Reguler ke
98 Tahun 2017 di Kabupaten Pekalongan yang digelar di lapangan Desa
Rogoselo Kecamatan Doro Kabupaten Pekalongan pada Rabu pagi tadi (5/4)
diwarnai dengan penebaran benih ikan di kolam desa setempat oleh Dandim
0710/Pekalongan Letkol Infantri Heri Bambang Wahyudi, dan Wakil Bupati
Pekalongan, Ir. Arini Harimurti serta diikuti oleh para tamu undangan.
Dalam
kegiatan yang akan dilaksanakan selama 29 hari tersebut (5 April s/d 4
Mei 2017), Dansatgas TMMD Reguler ke 98 melalui Komandan SSK Kap. Inf.
Imam Tabiin, yang dalam laporannya menyampaikan, selain penebaran benih
ikan ini, juga akan dilaksanakan rehap Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)
untuk 10 unit rumah bagi warga desa Rogoselo. Program TMMD Reguler
lainnya adalah pengaspalan jalan dengan volume panjang 3.000 M x lebar 3
M, pembuatan saluran dengan volume panjang 470 M dengan middle line 0,4
M, pembuatan plat dekker dengan panjang 4 M x Tinggi 1,5 M. “ TMMD ini
juga akan membuat gorong-gorong dengan panjang 14 M diameter 30 cm,
serta perbaikan jembatan sepanjang 78 M x Lebar 3 M,” ujar Imam.
Lebih
lanjut Imam melaporkan, TTMD yang dibiayai dengan APBD Provinsi dan
APBD Kabupaten sebesar Rp. 760 juta tersebut juga akan memberikan
penyuluhan-penyuluhan, seperti penyuluhan kesadaran Bela Negara dan
wawasan Kebangsaan, Penyuluhan kamtibnas, UU Lalu Lintas dan Narkoba,
penyuluhan kerukunan umat beragama dan bahaya Isis serta
penyuluhan-penyuluhan lainnya yang bermanfaat untuk meningkatkan
perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. “Semuanya ini untuk mendukung
semangat masyarakat dalam membangun desanya, serta untuk meningkatkan
kemanunggalan TNI dan Rakyat,” jelas Imam.
Sementara itu,
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam sambutannya yang dibacakan
oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Provinsi Jawa Tengah, Eddy
Djoko Pramono, SH.MH.MT mengungkapkan bahwa Program TMMD merupakan
bagian dari cara merawat dan mengikat kebersamaan serta kegotongroyongan
untuk mengatasi persoalan-persoalan kebangsaan yang saat ini sedang
terjadi, karena menurut Ganjar mengatasi berbagai persoalan tersebut
tidak mungkin hanya mengandalkan peran pemerintah pusat saja, TNI/Polri
saja, atau Pemerintah Daerah saja. “Sinergitas dan kemanunggalan TNI
dengan rakyat, serta pemerintah Pusat dan Daerah melalui TMMD seperti
inilah menjadi suatu kekuatan luar biasa untuk memajukan desa, menggali
dan mendayagunakan potensi serta mengatasi berbagai isu/persoalan
terkini dengan solusi,” tegasnya.
Pada kesempatan tersebut Ganjar
menegaskan bahwa Nyala kreatifitas di tingkat desa harus dihidupkan
agar potensi desa makin optimal sehingga pada gilirannya masyarakat desa
makin mandiri dan sejahtera kehidupannya. “ Pada prinsipnya masyarakat
kita harus betul-betul dapat hidup secara baik, sehat dan sejahtera.
Kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan harus kita atasi… dan lawan
!” tegas Ganjar.
Diterangkan oleh Ganjar bahwa angka kemiskinan
Jateng masih cukup tinggi. Tahun 2016 angka kemiskinan sebesar 13,19%
dari total jumlah penduduk. Sedangkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
4,63% dari Angkatan Kerja. Kemudian Indek Pembangunan Manusia (IPM)
Jawa Tengah Tahun 2015 berada pada angka 69,49. Pertumbuhan ekonomi Jawa
Tengah pada tahun 2016 (yoy) sebesar 5,28% dengan angka laju inflasi
(yoy) sebesar 2,36%, oleh karena itu Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
mempunyai arah kebijakan untuk mengurangi penduduk miskin yang
diprioritaskan pada wilayah Kabupaten/Kota dengan persentase penduduk
miskin di atas rata-rata Jawa Tengah. “ Untuk itulah, kita telah, sedang
dan terus melakukan peningkatan sinergitas dan harmonisasi program
pengurangan kemiskinan dan pengangguran berdimensi kewilayahan dengan
pelibatan berbagai OPD dengan setrategi pengurangan beban pengeluaran
dan meningkatkan pendapatan masyarakat miskin,” ujarnya.
Terakhir,
Ganjar berharap melalui TMMD berbagai program kegiatan lintas sektoral
dapat dioptimalkan guna membantu penanggulangan kemiskinan, pengangguran
dan penyelesaian PR-PR kita lainnya di Jawa Tengah. Kita ingin
desa-desa di Jateng makin maju dan mandiri dengan tetap
mempertahankannya sebagai sebuah entitas unik, dengan kearifan lokal
yang selalu terjaga. “ Desane maju, fasilitas pelayanan dasar
masyarakate komplet, SDM-me makin berkualitas unggul, mandiri, punya
spiritualitas tinggi, nggak ada narkoba, kreatif dan inovatif serta
berkarakter kebangsaan yang kuat. Lan sing ora kalah penting kabudayane
lestari. Itu baru luar biasa,” ungkapnya. (451H/dian’s/diyon)
Sumber : Dinkominfo Kab. Pekalongan
Alhamdulillah semoga atas bantuan ki witjaksono terbalaskan melebihi rasa syukur kami saat ini karna bantuan aki sangat berarti bagi keluarga kami di saat kesusahan dengan menanggun 9 anak,kami berprofesi penjual ikan di pasar hutang saya menunpuk di mana-mana sempat terpikir untuk jadikan anak bekerja tki karna keadaan begitu mendesak tapi salah satu anak saya melihat adanya program pesugihan dana gaib tanpa tumbal kami lansung kuatkan niat,Awalnya suami saya meragukan program ini dan melarang untuk mencobanya tapi dari yg saya lihat program ini bergransi hukum,Saya pun tetap menjelaskan suami sampai dia ikut yakin dan alhamdulillah dalam proses 1 hari 1 malam kami bisa menbuktikan bantuan aki melalui dana gaib tanpa tumbal,Bagi saudara-saudaraku yg butuh pertolongan
BalasHapussilahkan hubungi
Ki Witjaksono di:O852-2223-1459
selengkapnya buka blog
klik-> PESUGIHAN TANPA TUMBAL