Senin, 02 Juni 2014

SOSIALISASI PROGRAM GENRE BAGI SEKOLAH SLTA 2014



Jumlah remaja berdasarkan sensus penduduk 2010 adalah kurang lebih 64 juta atau sekitar 27,6 % dari total penduduk Indonesia. Remaja dan segala permasalahannya adalah issue strategis untuk pembangunan nasional mengingat jumlah usia remaja (10-24 tahun) cukup besar, yang merupakan cikal bakal penduduk produktif yang akan berkontribusi dalam memanfaatkan peluang bonus demografi. Atas dasar itulah remaja perlu dipersiapkan menjadi generasi yang produktif yaitu remaja yang menyelesaikan pendidikan, berkarier dalam pekerjaan, merencanakan berkeluarga, berpartisipasi dalam masyarakat, serta mempraktikan hidup sehat.



Jumlah dan proporsi remaja yang besar tersebut, akan mempengaruhi jumlah penduduk di masa mendatang, ketika sebagian dari generasi ini akan segera memasuki masa reproduksi. Data SDKI 2007 menunjukkan bahwa median usia kawin pertama perempuan di Indonesia masih realatif muda (19,8 tahun). Masih rendahnya median usia kawin pertama perempuan ini akan berakibat pada tingginya angka Total Fertility Rate (TFR) yang saat ini berada pada angka 2,6 (SDKI 2012), yang akan diturunkan menjadi 2,1 pada tahun 2014.
Terkait dengan data pernikahan diusia dini, 34,5 % dari 2.049.000 perkawinan yang ada adalah tergolong perkawinan anak (Bappenas : 2008). Data Riset Kesehatan Dasar (2010) menunjukan bahwa pernikahan usia 15-19 tahun mencapai 41,9%, bahkan pernikahan pada usia 10-14 tahun sebesar 4,8 %. Selanjutnya hasil penelitian yang dilakukan oleh Plan Indonesia (2011) tentang pernikahan dini dan KDRT di 8 kabupaten di Indonesia (Indramayu, Grobogan, Rembang, Tabanan, Dompu, Timor Tengah, Sikka dan Lembata) menemukan bahwa 33,5 % anak usia 13-18 tahun pernah menikah, dan rata-rata mereka menikah pada usia 16 tahun. Serta 44 % anak perempuan yang menikah dini mengalami KDRT dengan frekuensi tinggi, dan sisanya 56% dengan frekuensi rendah.
Jumlah kasus HIV dan AIDS yang dilaporkan 1 Januari sampai dengan 30 September 2012 adalah 15.372 untuk HIV dan 3.541 untuk AIDS. Sedangkan secara kumulatif, kasus HIV dan AIDS sampai dengan 30 September 2012 adalah 92.251 untuk HIV dan 39.434 untuk AIDS (Kemenkes, September 2012). Data ini merupakan fenomena gunung es artinya data tersebut hanya yang dilaporkan. Sedangkan menurut BNN tahun 2012, total tersangka penyalahgunaan Narkoba adalah 32.743. Dari jumlah tersebut 1.944 adalah mereka yang berada pada kelompok usia 16-19 tahun dan kelompok usia 20-24 tahun 5.057.
Salah satu uapaya yang dilakukan untuk mengatasi dan merubah berbagai kondisi di atas adalah melalui pendewasaan usia perkawinan yang dikemas dalam Program GenRe. Melalui program GenRe ini remaja diberikan pengetahuan dan pemahaman tentang perlunya menunda usia perkawinan dilihat dari sudut pandang kesehatan, psikologis dan ekonomi serta kependudukan sehingga akan mengubah sikap dan perilaku.
Dengan latar belakang di atas maka kegiatan sosialisasi program GenRe  bagi siswa SLTA sangat diperlukan.  
Untuk itu BPMPKB menyelenggarakan kegiatan " Sosialisasi Program  GENRE Bagi SLTA di kabupaten Pekalongan", pada Rabu, 14 Mei 2014 lalu di SMK Ar Rohman Watusalam Buaran Pekalongan,  dan diikuti oleh 125 siswa SMKdengan perinciannya sebagai berikut :
1.    SMK N 1 Karangdadap              :  20 Orang
2.    SMK Islamiyah Sapugarut          :  20 Orang
3.    SMK Ar Rahman Watusalam     :  45 Orang
4.    SMK Muhamadiyah Bligo          :  20 Orang
Kegiatan ini bertujuan :Tercapainya generasi yang memiliki perencanaan dan kesiapan dalam pembentukan keluarga kecil bahagia dan sejahtera melalui peningkatan median kawin pertama khususnya bagi perempuan.  Dengan tujuan khusus:
1.    Peserta memahami dan mempraktikan pola hidup sehat dan berahlak.
2.    Peserta memahami dan mempraktikan pola hidup yang berketahanan.
3.    Peserta memahami dan mempersiapkan diri menjadi Generasi Berencana Indonesia.
Adapun materi yang disampaikan ada 4, yaitu:      Kebijakan Program Generasi Berencana,  PUP (Pendewasaan Usia Perkawinan), Triad KRR dan Pengelolaan PIK Remaja. Dan selaku nara sumber adalah Kabid Keluarga Sejahtera, Drs. Kusbiyanto dan Kasi Kesehatan dan perlindungan Hak-hak Reproduksi , Ahmad Zaenuddin Edy, SE. 
Kegiatan ini dibiayai dari Anggaran DIPA Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah tahun 2014.
             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar