Oleh : Dra. Siti Masruroh, M.Si
Pada Rabu - Kamis lalu, 28-29 September 2011, Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah melalui BP3AKB (Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak dan Keluarga Berencana) Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan
Pelatihan Kepemimpinan Perempuan kepada Pejabat struktural di Bakorlin
3 Purwokerto , sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan partisipasi
perempuan dalam proses-proses pengambilan keputusan di Kabupaten/kota.
Kegiatan yang sama juga dilaksanakan di 2 Bakorlin lainnya (Pati dan
Surakarta) dalam waktu yang berurutan.
Beberapa hal yang melatar
belakanginya antara lain adalah masih sangat rendahnya partisipasi
perempuan dalam lembaga pengambilan keputusan berdasarkan berbagai
sumber data. Sebagai gambaran, saat ini anggota legislatif perempuan di
Jawa Tengah hasil Pemilu 2009-2014 baru mencapai 16,19% dari 30% yang
ditargetkan. Sementara itu pada lembaga pemerintah di lingkungan
pemerintah provinsi Jawa Tengah hanya ada 13,3% pejabat eselon II,
sedangkan eselon III sebesar 23%. Kondisi rendahnya perempuan dalam
lembaga pengambil keputusan, ternyata tidak hanya terjadi di lembaga
eksekutif, legislatif dan yudikatif saja tetapi juga terjadi di lembaga
pengambilan keputusan di desa, yaitu di Badan Perwakilan Desa (BPD),
yang ditandai dengan masih rendahnya perempuan yang duduk dalam lembaga
tersebut, yaitu sebesar 4,66%.
Rendahnya keterwakilan perempuan dalam lembaga pemerintahan disebabkan
banyak faktor, baik eksternal maupun internal. Faktor eksternal antara
lain disebabkan oleh pandangan stereotype gender yang menempatkan
perermpuan dalam posisi subordinat dan dianggap tidak pantas menjadi
pemimpin, sedangkan faktor internal peremppuan dimana sumber daya yang
dimiliki masih sangat terbatas, baik sumber daya materiil, kemampuan
manajerial dan kepemimpinan, kemampuan membangun jejaring, dll.
Tujuan Pelatihan Kepemimpinan Perempuan di Lembaga eksekutif ini guna
meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan kepemimpinan
perempuan dalm proses pengambilan keputusan pada pejabaat struktural di
kabupaten/kota, juga untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan perempuan serta
untuk meningkatkan keterlibatan dan partisipasi perempuan dalam proses
pengambilan kepputusan di kabupaten/kota.
Adapun peserta pelatihan di 3 Bakorlin adalah 81 orang, yang terdiri
dari unsur pejabat struktural perempuan dari Badan yang menangani
pemberdayaan perempuan kab/kota (35 orang), pejabat struktural perempuan
dari BKD kab/kota (35 orang),dan pejabat struktural perempuan dari 3
Bakorlin ( 11 orang), Dan khusus di Purwokerto ini diikuti dari 11
Kab/kota yang masing-masing mengirimkan 2 pejabat perempuan dari bidang
PP dan BKD dan ditambah pejabat struktural perempuan dari Bakorwil 3.
Dari Kabupaten Pekalongan , Dra Siti Masruroh, M.Si selaku Kabid PPPA-BPPKB, namun sayang dari BKD
tidak hadir.
Nara sumber kegiatan ini adalah Dr. Sunarto
(Pakar Komunikasi UNDIP), dan sebagai fasilitator adalah BP3AKB
Provinsi Jawa Tengah dan LSM LPPSH (Lembaga Penelitian dan Pengembangan
Sumber Daya dan Lingkungan Hidup) Purwokerto.
Proses kegiatan yang dilaksanakan selama 2 hari ini dilaksanakan di 2
tempat , yaitu pembukaan dan paparan nara sumber dilaksanakan di ruang
rapat Bakorwil III dan dilanjutkan pada siang hari dan hari ke 2 di
Hotel Surya, Baturaden, dengan metode ceramah, tanya jawab, diskusi dan
praktek. Dengan fasilitator dari LPPSH para peserta banyak mendapatkan
pengalaman teknik komunikasi, kerja sama, dan manajemen organisasi dalam
pengambilan keputusan melalui metoda permainan dan banyak gerak
sehingga tak terasa kita mengenal banyak peserta dan diskusi mengalir
tanpa kantuk dan setiap peserta mendapat kesempatan untuk mengungkapkan
ide dan pendapatnya.
Melalui pelatihan ini setidaknya saya secara pribadi mendapatkan pengetahuan tentang konsep Gender, informasi kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam peningkatan akses dan kesempatan perempuan PNS dalam jabatan strategis, materi teknik komunikasi efektif bagi pejabat perempuan di eksekutif dalam proses pengambilan keputusan serta materi tentang Kepemimpinan Tanggap Gender. Dan yang paling membekas adalah bagaimana sebagai pejabat perempuan kita perlu terus mengembangkan kapasitas diri dengan terus banyak belajar dan mengembangkan komunikasi yang efektif agar dapat mengambil kesempatan dan keputusan secara cepat dalam menghadapi tugas. Semoga bermanfaat.........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar